13 Sep 2011

Mengenal Bahasa Siluman Anggota Dewan dan Pengusaha


Layaknya operasi kejahatan, banyak kode buat menyembunyikan transaksi gelap di gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Kode ini umumnya hanya bisa dipahami sesama anggota Dewan-walau orang lain sebenarnya bisa menduga maknanya.
Kode antar anggota Dewan:
  1.  "Gini-gini aja nih?" (diucapkan kalau tak ada tanda bakal ada kucuran uang.)
  2.  "Lagunya apa, Bagimu Negeri?" (-ditanyakan sebelum proyek: ada uang atau tidak. Bagimu Negeri merujuk pada proyek yang tak berduit karena bait dalam lagu itu berbunyi "Kami mengabdi...")
  3.  "Kok puasa terus, kapan bukanya?" (-diucapkan kalau tak ada tanda bakal ada kucuran uang.)
  4.  "Hitungannya jago, tambah-tambahan hebat, tapi membaginya kurang pintar..." (-menyindir pejabat yang tak pernah membagi duit.)
  5.  "Mana nih air zamzam-nya?" (-menanyakan kucuran uang.)
  6.  "Berapa meter kirimannya?" (-meter dipakai menggantikan kata "miliar")
  7.  "Kok kuenya pahit, kurang manis nih..." (-protes karena jumlah duit yang dibagikan kurang.)
  8. " Nah, begitu lho, makanannya enak-enak. Kami suka sekali dengan kiriman Anda kemarin..." (-puas dengan kiriman duit).
  9.  "Ada makan siang, mau ikut enggak?" (-memberi tahu ada proyek yang akan digarap.)
  10.  "Lagi ketemu pasien" (-anggota Dewan sedang bernegosiasi dengan pejabat atau pengusaha.)
    • Kode dari penyetor uang (pengusaha/pejabat)

  1.  "Kami sudah kirim lima bola, bisa untuk main sama teman-teman" (-setoran duit Rp 500 juta.)
  2.  "Ada kiriman buku dari Amerika. Maaf, di dalamnya ada tiket nonton jazz 10 lembar" (-ada kiriman amplop berisi US$ 10 ribu.)
  3. "Apel Malangnya masih belum dikirim" (uang sogok berbentuk rupiah)


Salam Santri Kenthir

Baca Tulisan Terkait



1 komentar:

Kata sandi yg menakjubkan
Ayo maju koruptorku
Hancurlah negriku
Kelaparan rakyatku

Posting Komentar

Salam Santri Kenthir.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More