Ungkapan cintaku Lebih Kerbis dari Simbol Taj Mahal

Subtansi pengungkapan cinta terpendamnya Santri kenthir pada gadis pujaannya, itu sama halnya kisah cinta tulusnya Shah Jehan pada isterinya Mumtaz ul Zamani.

Awas! Saat Kaum Gay Bergentayangan Di Facebook Ku

Tulisan ini sekedar berbagi pengalaman unik selama berjejaring di facebook. Bukan untuk menghukumi minoritas kaum Gay.

14 Sep 2011

Kata Mbah Wo TUhan Itu Ada di Bibir


“Mbah gusti Allah itu sejatinya ada dimana?”.

“Gusti Allah itu ada dek lambemu (dibibirmu)!”, jawab Mbah Wo

Mbah Wo merupakan sisa orang abangan didesa  saya. Definisi orang abangan menurut Cliffort Gertz adalah komunitas masyarakat jawa yang masih kuat memegang tradisi hindu jawa.

Mbah Wo sendiri sehari harinya berprofesi sebagai dukun di tingkat dusun.

Pendapat mbah Wo diatas sebatas pendapat orang awam yang ngawur dan tak berpijak pada pendapat mayoritas muslim jawa.  Kita abaikan saja.

Eiits,  cobalah diselami lagi omongan Mbah Wo.  Merunut cara berpikirnya Mbah Wo  ”tuhan ada dibibir”, artinya tuhan eksis karena ucapan manusia.

Teman-teman Atheis dengan segala argumentasinya sangat yakin mengucap “tuhan tidak ada”.  Maka eksistensi tuhan didalam komunitas Atheis menjadi “tidak ada”.

Teman-teman theis dengan segala keyakinan dan argumentasinya mengatakan “tuhan sangat ada”. Maka eksistensi tuhan ditengah komunitas masyarakat agama menjadi sangatlah ada.
Wow, hebat sekali pendapat Mbah Wo. “Tuhan eksis bersemayam dibibir manusia dan ia terbatasi oleh bahasa manusia.”

Pendapat ecek-ecek Mbah Wo ternyata diamini oleh pemikir strukturalis terkenal Ferdinand de Saussure (1857-1913).   Saussure menyatakan, bahwa “Langue” (istilah Mbah Wo, “Lambe atau Bibir”) dapat dipandang sebagai sebuah sistem tanda.  Sebuah sistem tanda dapat dilihat sebagai keseluruhan dari “penanda”  yang “ditandakan” dengan gambaran bunyi yang dipakai untuk menunjukan makna kata yang ditangkap oleh pemikiran penerima. Langue membentuk makna, pikiran dan terakhir, dunia sosial.
Lalau apa tanggapan saya atas pendapat Mbah Wo, “Tuhan ada dibibirmu”?

Saya pribadi tidak sependapat dengan Mbah Wo.  Menurut saya keberadaan tuhan itu masih misterius. Terkadang saya tahu keberadaannya, terkadang saya tidak tahu sama sekali.

Bila terkadang saya tahu, lantas dimanakah eksistensi tuhan itu berada?

Oh, rahasia. Hanya saya dan tuhan saya yang tahu. Saya tak akan memberitahukan kepada publik.

Bila anda tidak setuju dengan pendapat  Mbah Wo,  lalu menurut pendapat anda ada dimanakah tuhan itu?

Salam Santri Kenthir.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More