Ungkapan cintaku Lebih Kerbis dari Simbol Taj Mahal

Subtansi pengungkapan cinta terpendamnya Santri kenthir pada gadis pujaannya, itu sama halnya kisah cinta tulusnya Shah Jehan pada isterinya Mumtaz ul Zamani.

Awas! Saat Kaum Gay Bergentayangan Di Facebook Ku

Tulisan ini sekedar berbagi pengalaman unik selama berjejaring di facebook. Bukan untuk menghukumi minoritas kaum Gay.

20 Okt 2011

Menikah Bukan Hanya Status Sosial

Aku seorang gadis yang terlahir dari pasangan suami isteri yang sederhana.
Kini usiaku 30 tahun dan sampai saat ini aku masih hidup menjomblo.
Aku sosok wanita yang gak mudah putus asa dengan apa yang aku alami. Keluargaku adalah keluarga yang terbuang karena orang tuaku menikah tanpa restu dari ortu bapakku, semua dikarenakan perbedaan status sosial. Bapak berasal dari keluarga yang mampu tapi ibu dari keluarga yang tak mampu oleh karena itu keluarga terbuang dan sampai saat inipun aku belum dapat pengakuan dari keluarga ayahku.
Aku selalu di ejek dan dihina oleh keluarga ayahku, setelah aku dewasa pun aku masih jadi bahan tertawaan mereka dengan postur tubuhku yang pendek dan wajahku yang jelek, tapi aku bersyukur kepada Allah karena aku terlahir tak kurang satu apapun( Alhamdulillah terimakasih ya Allah).
Ketika aku masih kecil keluargaku membangun rumah ditanah kakekku kami tinggal disana walau keluarga bapak selalu menghina keluargku, setelah aku duduk dibangku SMK kami diusir oleh adik bapakku. Betapa hancurnya hatiku saat itu setelah tinggal dirmah yang besar aku pindah kerumah gedek(bambu) batinku menangis walau aku tersenyum. Tamat SMK aku pergi merantau ke luar negeri tuk mengadu nasib tanpa sepengetahuan ortuku karena jika aku minta ijin mereka gak akan ijinkan aku. Ketika aku mau berangkat aku datang ke rumah nenek pamit minta restu tapi tanpa aku duga malah kata kata yang menyakitkan yang aku trima, pagi iyu
Aku: Assalamkm< kek neneknya mana?
Kakek: Mau apa pagi pagi dah datang ke sini mau minta sarapan? (jawab kakek dengan sengit)
Aku: maaf aku hanya mau pamit
Akhirnya aku berangkat merantau hingga kini aku hidup di perantauan dan masih tetap sama mereka masih mengejekku karena aku belum menikah.
Ibu sering memitaku untuk pulang dan menikah karena ibu malu dengan omongan tetangga yang slalu menyebutku perawan tua hehhehe dah gak jaman lagi menikah di usia dini bahkan aku sering menolak perjodohan orang tuaku.
Yang aku inginkan adalah "Menikah sekali dalam seumur hidupku", aku bukan tipe wanita pemilih tapi aku harus hati hati yang aku dambakan bukan cowok yang tampan wajahnya tapi yang tampan hatinya, bukan cowok yang kaya raya hartanya tapi yang kaya cinta kasihnya untukku, yang bisa membimbing aku dalam mencari ridho Nya.
Menikah bukan hanya untuk status saja tapi untuk ketenangan jiwa, dalam berumah tangga ada saatnya memberi dan menerima, selalu bersama dalam suka dan duka saling melengkapi satu sama lain.
Untuk ibuku tercinta maafkan aku ibu karena aku belum bisa menuruti keinginan ibu

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More