Biar kalian gak bilang
Kerbis, tetap saja akan ku bilang itu Kerbis.
Bagaimana gak kerbis, Santri
kenthir hanya seorang pemuda miskin, desit, bapaknya cuma kuli bangunan, mampu
meracik kalimat-kalimat yang saling bersitegangan menjadi untaian kata
kebijaksanaan hidup tingkat tinggi. Racikan itu dengan anggunya diminumkan pada
sang ratu tanpa membuatnya tersedak.
Coba teliti pada nuansa dan
subtansi pentas drama pengungkapannya. Setara dengan drama cinta Ken Arok dan
Ken Dedes! Ken Arok yang berprofesi jadi tukang rawat kuda kerajaan, begitu
mencintai Ken Dedes, akhirnya mengantarkan ia jadi Raja besar ditanah Jawa.
Huuh..…..…!! Mentelek.co.id.
Subtansi pengungkapan cinta
terpendamnya Santri kenthir pada gadis pujaannya, itu sama halnya kisah cinta
tulusnya Shah Jehan pada isterinya Mumtaz ul Zamani.
Ketika sang istri meninggal, ia pun merasa amat terpukul. Semua kenangan akan cinta sejatinya dituangkan dalam pembangunan Taj Mahal. Pembangunannya melibatkan 20.000 pekerja, arsitek paling ahli, seniman ahli kerajinan tangan, sejumlah ahli kaligrafi, pemahat, ahli batu dari seantero India, Persia, dan Turki. Huahahaha….. haha!!
Ketika sang istri meninggal, ia pun merasa amat terpukul. Semua kenangan akan cinta sejatinya dituangkan dalam pembangunan Taj Mahal. Pembangunannya melibatkan 20.000 pekerja, arsitek paling ahli, seniman ahli kerajinan tangan, sejumlah ahli kaligrafi, pemahat, ahli batu dari seantero India, Persia, dan Turki. Huahahaha….. haha!!
Bukan pada bentuk
ungkapannya loh, ya? Tapi nuansa dan subtasinya sama-sama keren abis dengan
cerita cinta yang telah melegenda dunia tersebut. Xixixi.!!!!!!
Perbedaannya, cerita cinta
mereka sudah melegenda dan tercatat dalam sejarah peradaban yang terang. Sedang
cerita cintaKu, keren abisnya, hanya pada tataran simbolik sekaligus membisu
dalam ruang-ruang kumuh peradaban modern.
Mungkin cerita cintaku itu
bisa dikatakan umum terjadi. Karena banyak pula pemuda miskin desa yang konyol
nekat menyatakan cinta pada perempuan kelas papan atas. Atau itu tak lebih dari
seekor kodok dalam tempurung yang rindu merengkuh rembulan.
Coba perhatikan pemakaian
bahasa jawa campuran yang digunakan Santri Kenthir. Bandingkan dengan kebiasaan Santri yang sudah fasih berpola pikir intelek, informatif, sudah ngelontok baca Ihya`
Ulumuddin, penggemar pemikirannya Abdurrahman Wahid, Nurcholis Majid, penyuka
karya-karya Khalil Gibran, syair-syairnya para kaum sufi, dan masih banyak
lagi, mestinya dan bisa saja, ia sok seksi mengungkapkan dengan bahasa-bahasa
elitis, agar terlihat kuasa keinteletualannya. Tapi Santri dengan keren
mengungkapkan dengan bahasa lokalan ala Jember, bukan?
Itu bertanda apa? Ingat
ungkapan bahasa itu melukiskan isi jiwa para pemakainya. Artinya apa? Makna
ungkapannya itulah kejujuran perasaan Santri yang terdalam. Bukanlah rekayasa pikiran maupun sikap politis terselubungnya.
Okelah kalau begitu,
mungkin masih saja itu dianggap lipatan-lipatan pembualan. Apologisku biar
dikatakan itu keren abis.
Sahabatku, teliti detail
materi yang melatar-belakangi ungkapan cintanya.
Sebelum diungkapkan,
cintanya Santri Kenthir itu terendap selama tiga tahunan, bukan?. Sebelumnya Santri adalah pemuda minderan dengan kemiskinan akutnya, bukan? Jika telpon
berjam-berjam dengan Nining, mohon maaf, alat kelaminnya berlendir, lalu selalu
berdebar-debar setiap bertemu, tiap malam - tiap hari selalu merindu, dan masih
banyak lagi yang lainnya. Kemudian, terjadi peperangan ketegangan jiwa yang
memaksa Santri puasa keprihatinan selama tiga hari tiga malam, dan menenggelamkan
diri dalam kuasa Allah.
Untuk ukuran pemuda miskin
biasa seperti Santri kenthir, tak banyak yang melakukan itu, brader!
Mari teruskan meneliti pada
nuansanya. Bagaimana Santri kenthir meracik dari sekian tegangan yang sudah
terdamaikan itu menjadi secawan anggur yang menyejukkan jiwa-jiwa peminumnya.
Dengan ketenangan jiwanya, secawan agngur cinta itu diminumkan pada sang putri
tanpa membuat sang puteri tersedak karenanya. Bahkan ia malah membuat sang
puteri berseri-seri, bersahaja jiwanya, dan bersabda; “oh, betapa nikmat cinta
tanpa memilikimu kurasakan!”.
Itu semua keren abis, bro!
Itu hanya bisa dilakukan oleh pecinta yang sudah mempunyai derajat kerajaan
hati tingkat tinggi! Itu tindakan pangeran bijak yang sedang mengeluarkan
butiran-butiran mutiara kahidupan dari tempat kenistaannya!
He..he…hanya orang-orang
tertentu yang bisa begitu, bro! Yups, walaupun tidak semua tindakan tertentu
orang-orang itu berkonotasi keren abis. Trims ya Rei, Santi, yang telah memuji
apa yang telah kuceritakan padamu itu dengan sebutan cerita Kerbis. Hihihi….aku
baru tahu istilah Kerbis dari kalian lho!. Pujian Kerbismu mengilhamiku untuk
menjelaskan sisi kerbis ungkapan pada Nining untuk aku urai lebih dalam lagi.
Jujur, hanya sekarang aku
berani mengatakan pengalamanku itu keren. Aku traumatik pada mereka.. Banyak
orang bilang semua itu bagian penggalan kegilaan hidup saya. Bagian
kekonyolan-kekonyolan tragis ku berderet-deret. Mereka tidak seperti kalian,
menganggap sebagai pengalaman cinta yang keren, apalagi sampai keren
abis..(KerBis)..! Duh,,,kepalaku semakin membesar, nih!
Mereka salah menilaiku.
Kalianlah yang benar, ukiran Kerbis itulah yang patut dipahatkan pada
kesejarahan pengalaman cintaku masa lampau. Kalau boleh sombong lho!. Banyak
torehan-torehan sejarah kerbis hidupku, bukan melulu pada cerita cinta, Thok! Walaupun
kenyataannya bintang jasa ke-kerbisan-ku itu lebih condong membisu dan
tertindas oleh keranjang sampah materialisme hidup masyarakat.
Aku memang mengalah pada
mereka yang sering mengatakan, dengan bau busuk mulutnya, kalau semua pengalaman
berharga hidupku tak lebih dari cerita ke nestapaan hidup, bukan pengalaman
hidup yang sangat keren.
Yah..! dengan berat hati,
oke deh, hidupku tidak keren. Aku terima dengan lapang dada. Tapi apakah mereka
lebih keren? Apakah dengan pekerjaannya, jabatannya, hartanya, yang telah
melarutkan mereka pada arus besar materialistik, “.. hanya, demi, untuk,
kepentingan pribadinya, thok!!”, itu sudah bisa dikatakan keren?
Apa kerennya dengan mobil
yang mereka pakai, rumah mewah, jabatan, jika disekelilingnya banyak yang
kelaparan?. Mobil baru toh akan berakhir jadi rongsokan! Rumah mewah hanya akan
menjadi trend masa lalu yang akan ketinggalan jaman. Pekerjaan mapan dan
jabatan akan terbatasi oleh batasan masa!!. Tapi, dengan teramat bangga mereka
merpersibuk dirinya dengan urusan-urusan blegedes itu, thok!
Dimana kerennya mereka itu,
ya?
Kerja mapan, tetapi setiap
hari terjebak dengan rutinitas-rutinitas yang melelahkan dan hanya berbuah
kerutan-kerutan kulit yang terus menua. Kerja habis-habisan menumpuk kekayaan,
mati-matian mempertahankan dan meninggikan jabatan,.padahal kelak semuanya akan
berakhir jadi bangkai! Tanpa sadar mereka hanyalah robot mesin-mesin uang.
Ketika nafas yang melekat meninggalkan tubuhnya, maka tak akan ada gunanya
semua itu, bukan?
Sebagai pilihan hidup
silahkan saja mereka menjalankannya. Tapi mohon maaf aku tidak akan meniru
cara-caranya. Karena semua itu tidak keren, Bro!
Tapi awas!! (karena aku
tidak ikut-ikutan cara hidup mereka), kalau pandangan tengik dengan mulut bau
jengkolnya bilang, “bahwa pilihan hidupku pada masa lalu itu tidak keren!”. Aku
akan sumpahi diriku kelak jadi supertar dunia. Amin..!
Sudah banyak kekerenan
hidupku dimasa lalu! Tapi apa gunanya ku tunjukkan pada mereka yang sudah
menganggap kemewahan dunia itulah kekerenan sejati?. Mereka Cuma
berbangga-bangga dengan materi. Berharap-harap dengan amat narsisnya akan
pujian-pujian palsu itu selalu menghampirinya. Ngapain, aku bilang ini itu,
“kekerenanku” pada kehidupan mereka yang tak ubahnya bangkai-bangkai berjalan.
Kalau saat mengendarai
mobil mewah, lalu ditengah jalan ada orang gila atau pengemis basin, tiba-tiba
menghentikan mobilnya, mengajak mereka jalan-jalan, mencoba mengenali dunia
mereka, bersahabat dengan mereka, ngajak makan, nyenengin mereka, baru itu
disebut tindakan Kerbis, bro!. Kalau cuma dengan mobil-mobil ciptaan orang luar
tersebut digunakan ngangkutin cewek-cewek cantik untuk ditiduri, itu sudah umum
terjadi Bro! Tak akan ada yang memujinya.
Kerbis itu, jika kamu nemu
uang 10 juta-an, lalu kamu sibuk mencari alamat si Empunya, dan mengembalikan
dengan utuh. Padahal kamu sebenarnya sangat membutuhkan uang itu. Nah, itulah
gaya hidup Kerbis! Itu bukan tindakan bodoh atau konyol, bro! Tapi itu mulia
dan sangat istimewa!! Kira-kira seperti bunyi iklan parfum Axe:“ Itu begitu
menggoda. Selanjutnya terserah anda!!”.
Gus Dur buta, memang iya,
tapi beliau melampaui keterbatasan fisiknya mengabdikan hidupnya untuk bangsa,
demokrasi, ummat NU, dan perdamaian dunia. Kerbis banget baliau. Beliau setara
dengan Mahatma Ghandi, Bunda Theresa, Nelson Mandela, dan tokoh-tokoh dunia
lainnya.
Presiden Indonesia yang
Kerbis itu Cuma Gus Dur, sedang soekarno itu hanya seksi bagi kekuasaan Negara
dan perempuan. Apalagi Soeharto, apalagi Habibie, apalagi Megawati, dan apalagi
yang sekarang ini….. SBY..!!!
Kerbis itu seperti Mbah
Surip! Sudah melanglang buana hidup diluar negeri, uangnya sudah ratusan Juta,
tapi beliau masih tetap saja suka tidur dipinggiran jalan. Apalagi jalan
kematiannya beliau ini, aduh itulah kematian yang ku idamkan, bro!. Kuuerrenn
habis, bro!! Bukan seperti kematiaan orang yang mulutnya berbau busuk itu. Hidupnya
sudah seperti bangkai berjalan, prosesi kematiannya hanya sekedar dikubur biar
bau bangkainya gak menyembur keluar. Ditahlilin supaya mayatnya tidak
gentanyangan jadi hantu!! I lep yu, full mbah Surip!! Huahahahaha… Huahahaha
Dan terkahir yang Kerbis
poll itu seperti yang dilakukan oleh Rachel Corrie; gadis cantik, aktifis
kemanusiaan asal amerika, masih berusia 23 tahun ketika tentara Zionis Israel
melindasnya dengan buldoser buatan perusahaan Caterpillar hingga ia tewas. Peristiwa
itu terjadi pada 16 Maret 2003-beberapa hari sebelum serangan AS ke Irak-di
Rafah, ketika Corrie berusaha menghalang-halangi pasukan Zionis yang ingin
menghancurkan sebuah rumah milik warga Palestina. “Rachel Corrie sebenarnya
masih ingin berdansa, punya pacar, dan membuat komik. Tapi
Corrie tak bisa diam dan bersenang-senang sementara di belahan dunia lain
orang-orang menderita”.
Aduh banyak banget, bro! Kalau hanya mau ungkap siapa saja para
pahlawan Kerbis itu. Bisa-bisa tulisanku ini hanya menjadi sinopsisnya
orang-orang Kerbis.
Jadi Kerbis itu adalah tindakan yang melampaui
keterbatasan-keterbatasan fisik-non fisikMU, untuk mengabdi pada nilai-nilai
kemanusiaan. Kerbis adalah memberi tanpa mengharap. Tindakan-tindakan yang
terpujimu, bukan tindakan haus pujian. Bukan berarti ketika tanganmu berada
diatas itu sudah Kerbis. Biar memberi kalau kemudian pengemis itu kamu hardik! Biar memberi tapi kamu berharap balasannya lebih dari yang kamu beri. Itu
semua namanya, ressseeek!
Kerbis itu tindakan
orang-orang yang menetapkan dirinya sebagai penguasa pada kerajaan hatinya. Ia
tak terpengaruh pujian maupun cacian. Singkatnya tindakan mulia yang total gitu
loh!; mempertaruhkan nyawa, harga diri, harta benda, waktu, tenaga, pikiran,
dengan catatan, tindakan kerbisnya tak mengharap apapun selain ia telah teramat
bahagia dengan ke-kerbisannya itu sendiri.
Mengenai kekerbisanku masa
lampau, tak akan pernah diketahui oleh siapapu kecuali tuhan, Nining, dan bekas
gang Laskar Pelangiku. Kenapa? Karena Kerbisku tidak aku semburkan keruang
publik. Lebih condong membisu dan tersisihkan oleh pengkultusan nilai-nilai
kebendaan dan bau busuk mulut para kaum materialistik itu..!!.
Aku ingin menjeda catatan
ini dengan memorial do`a yang pernah kupanjatkan sewaktu aku masih
kenceng-kencengnya jadi orang Kerbis: “ Ya Allah, terima kasih tak terhinggaku, engkau
telah tempatkan aku pada derajat kedudukan hidup yang teramat’ keren’. Tidak
ada yang tahu itu. Hanya hamba dan engkau ya Allah!!. Aku teramat bahagia
karenanya. Tanpamu, tanpa kehendakmu, tak mungkin hamba lakukan itu. Telah
sering sikap keren hidupku telah engkau tetapkan. Duh gusti Allah!! Jagalah aku
untuk selalu berada dalam garis hidup yang lurus dengan jalan hidup ‘keren’. Semua kekerenan yang kulakukan, karenamu ya Allah.!! Maka tetapkanlah aku
selalu berada dijalan Mu. Jika yang ku anggap kekeranan hidup itu adalah
ridhoMU, maka aku tak mengharap surgaMu ya Allah!!. Walaupun, aku takkan kuat
menahan siksaan nerakaMU, namun, ya Allah!!, bila ibadah kerenku engkau berikan
pahala- pahalaMu, maka, tempatkanlah hambamu ini kelak selalu berada didekat
sisi kanan kanjeng Nabi Muhammad. Ya Allah!!. Mohon ampun bila pada saat ini
telah terbersit jiwa-jiwa yang lancang melampaui kewajaran pengharapanku. Ya Allahuu rabbal`alamin…!”
Salam Santri Kenthir