18 Sep 2011

Ungkapan Cintaku Lebih Kerbis dari Simbol Cinta Taj Mahal



Biar kalian gak bilang Kerbis, tetap saja akan ku bilang itu Kerbis.
Bagaimana gak kerbis, Santri kenthir hanya seorang pemuda miskin, desit, bapaknya cuma kuli bangunan, mampu meracik kalimat-kalimat yang saling bersitegangan menjadi untaian kata kebijaksanaan hidup tingkat tinggi. Racikan itu dengan anggunya diminumkan pada sang ratu tanpa membuatnya tersedak.
Coba teliti pada nuansa dan subtansi pentas drama pengungkapannya. Setara dengan drama cinta Ken Arok dan Ken Dedes! Ken Arok yang berprofesi jadi tukang rawat kuda kerajaan, begitu mencintai Ken Dedes, akhirnya mengantarkan ia jadi Raja besar ditanah Jawa. Huuh..…..…!! Mentelek.co.id.
Subtansi pengungkapan cinta terpendamnya Santri kenthir pada gadis pujaannya, itu sama halnya kisah cinta tulusnya Shah Jehan pada isterinya Mumtaz ul Zamani. 
Ketika sang istri meninggal, ia pun merasa amat terpukul. Semua kenangan akan cinta sejatinya dituangkan dalam pembangunan Taj Mahal. Pembangunannya melibatkan 20.000 pekerja, arsitek paling ahli, seniman ahli kerajinan tangan, sejumlah ahli kaligrafi, pemahat, ahli batu dari seantero India, Persia, dan Turki. Huahahaha….. haha!!
Bukan pada bentuk ungkapannya loh, ya? Tapi nuansa dan subtasinya sama-sama keren abis dengan cerita cinta yang telah melegenda dunia tersebut. Xixixi.!!!!!!
Perbedaannya, cerita cinta mereka sudah melegenda dan tercatat dalam sejarah peradaban yang terang. Sedang cerita cintaKu, keren abisnya, hanya pada tataran simbolik sekaligus membisu dalam ruang-ruang kumuh peradaban modern.
Mungkin cerita cintaku itu bisa dikatakan umum terjadi. Karena banyak pula pemuda miskin desa yang konyol nekat menyatakan cinta pada perempuan kelas papan atas. Atau itu tak lebih dari seekor kodok dalam tempurung yang rindu merengkuh rembulan.
Coba perhatikan pemakaian bahasa jawa campuran yang digunakan Santri Kenthir. Bandingkan dengan kebiasaan Santri yang sudah fasih berpola pikir intelek, informatif, sudah ngelontok baca Ihya` Ulumuddin, penggemar pemikirannya Abdurrahman Wahid, Nurcholis Majid, penyuka karya-karya Khalil Gibran, syair-syairnya para kaum sufi, dan masih banyak lagi, mestinya dan bisa saja, ia sok seksi mengungkapkan dengan bahasa-bahasa elitis, agar terlihat kuasa keinteletualannya. Tapi Santri dengan keren mengungkapkan dengan bahasa lokalan ala Jember, bukan?
Itu bertanda apa? Ingat ungkapan bahasa itu melukiskan isi jiwa para pemakainya. Artinya apa? Makna ungkapannya itulah kejujuran perasaan Santri  yang terdalam. Bukanlah rekayasa pikiran maupun sikap politis terselubungnya. 
Okelah kalau begitu, mungkin masih saja itu dianggap lipatan-lipatan pembualan. Apologisku biar dikatakan itu keren abis.
Sahabatku, teliti detail materi yang melatar-belakangi ungkapan cintanya.
Sebelum diungkapkan, cintanya Santri Kenthir itu terendap selama tiga tahunan, bukan?. Sebelumnya Santri adalah pemuda minderan dengan kemiskinan akutnya, bukan? Jika telpon berjam-berjam dengan Nining, mohon maaf, alat kelaminnya berlendir, lalu selalu berdebar-debar setiap bertemu, tiap malam - tiap hari selalu merindu, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kemudian, terjadi peperangan ketegangan jiwa yang memaksa Santri puasa keprihatinan selama tiga hari tiga malam, dan menenggelamkan diri dalam kuasa Allah.
Untuk ukuran pemuda miskin biasa seperti Santri kenthir, tak banyak yang melakukan itu, brader!
Mari teruskan meneliti pada nuansanya. Bagaimana Santri kenthir meracik dari sekian tegangan yang sudah terdamaikan itu menjadi secawan anggur yang menyejukkan jiwa-jiwa peminumnya. Dengan ketenangan jiwanya, secawan agngur cinta itu diminumkan pada sang putri tanpa membuat sang puteri tersedak karenanya. Bahkan ia malah membuat sang puteri berseri-seri, bersahaja jiwanya, dan bersabda; “oh, betapa nikmat cinta tanpa memilikimu kurasakan!”.
Itu semua keren abis, bro! Itu hanya bisa dilakukan oleh pecinta yang sudah mempunyai derajat kerajaan hati tingkat tinggi! Itu tindakan pangeran bijak yang sedang mengeluarkan butiran-butiran mutiara kahidupan dari tempat kenistaannya!
He..he…hanya orang-orang tertentu yang bisa begitu, bro! Yups, walaupun tidak semua tindakan tertentu orang-orang itu berkonotasi keren abis. Trims ya Rei, Santi, yang telah memuji apa yang telah kuceritakan padamu itu dengan sebutan cerita Kerbis. Hihihi….aku baru tahu istilah Kerbis dari kalian lho!. Pujian Kerbismu mengilhamiku untuk menjelaskan sisi kerbis ungkapan pada Nining untuk aku urai lebih dalam lagi.
Jujur, hanya sekarang aku berani mengatakan pengalamanku itu keren. Aku traumatik pada mereka.. Banyak orang bilang semua itu bagian penggalan kegilaan hidup saya. Bagian kekonyolan-kekonyolan tragis ku berderet-deret. Mereka tidak seperti kalian, menganggap sebagai pengalaman cinta yang keren, apalagi sampai keren abis..(KerBis)..! Duh,,,kepalaku semakin membesar, nih!
Mereka salah menilaiku. Kalianlah yang benar, ukiran Kerbis itulah yang patut dipahatkan pada kesejarahan pengalaman cintaku masa lampau. Kalau boleh sombong lho!. Banyak torehan-torehan sejarah kerbis hidupku, bukan melulu pada cerita cinta, Thok! Walaupun kenyataannya bintang jasa ke-kerbisan-ku itu lebih condong membisu dan tertindas oleh keranjang sampah materialisme hidup masyarakat.
Aku memang mengalah pada mereka yang sering mengatakan, dengan bau busuk mulutnya, kalau semua pengalaman berharga hidupku tak lebih dari cerita ke nestapaan hidup, bukan pengalaman hidup yang sangat keren.
Yah..! dengan berat hati, oke deh, hidupku tidak keren. Aku terima dengan lapang dada. Tapi apakah mereka lebih keren? Apakah dengan pekerjaannya, jabatannya, hartanya, yang telah melarutkan mereka pada arus besar materialistik, “.. hanya, demi, untuk, kepentingan pribadinya, thok!!”, itu sudah bisa dikatakan keren?
Apa kerennya dengan mobil yang mereka pakai, rumah mewah, jabatan, jika disekelilingnya banyak yang kelaparan?. Mobil baru toh akan berakhir jadi rongsokan! Rumah mewah hanya akan menjadi trend masa lalu yang akan ketinggalan jaman. Pekerjaan mapan dan jabatan akan terbatasi oleh batasan masa!!. Tapi, dengan teramat bangga mereka merpersibuk dirinya dengan urusan-urusan blegedes itu, thok!
Dimana kerennya mereka itu, ya?
Kerja mapan, tetapi setiap hari terjebak dengan rutinitas-rutinitas yang melelahkan dan hanya berbuah kerutan-kerutan kulit yang terus menua. Kerja habis-habisan menumpuk kekayaan, mati-matian mempertahankan dan meninggikan jabatan,.padahal kelak semuanya akan berakhir jadi bangkai! Tanpa sadar mereka hanyalah robot mesin-mesin uang. Ketika nafas yang melekat meninggalkan tubuhnya, maka tak akan ada gunanya semua itu, bukan?
Sebagai pilihan hidup silahkan saja mereka menjalankannya. Tapi mohon maaf aku tidak akan meniru cara-caranya. Karena semua itu tidak keren, Bro!
Tapi awas!! (karena aku tidak ikut-ikutan cara hidup mereka), kalau pandangan tengik dengan mulut bau jengkolnya bilang, “bahwa pilihan hidupku pada masa lalu itu tidak keren!”. Aku akan sumpahi diriku kelak jadi supertar dunia. Amin..!
Sudah banyak kekerenan hidupku dimasa lalu! Tapi apa gunanya ku tunjukkan pada mereka yang sudah menganggap kemewahan dunia itulah kekerenan sejati?. Mereka Cuma berbangga-bangga dengan materi. Berharap-harap dengan amat narsisnya akan pujian-pujian palsu itu selalu menghampirinya. Ngapain, aku bilang ini itu, “kekerenanku” pada kehidupan mereka yang tak ubahnya bangkai-bangkai berjalan.
Kalau saat mengendarai mobil mewah, lalu ditengah jalan ada orang gila atau pengemis basin, tiba-tiba menghentikan mobilnya, mengajak mereka jalan-jalan, mencoba mengenali dunia mereka, bersahabat dengan mereka, ngajak makan, nyenengin mereka, baru itu disebut tindakan Kerbis, bro!. Kalau cuma dengan mobil-mobil ciptaan orang luar tersebut digunakan ngangkutin cewek-cewek cantik untuk ditiduri, itu sudah umum terjadi Bro! Tak akan ada yang memujinya.
Kerbis itu, jika kamu nemu uang 10 juta-an, lalu kamu sibuk mencari alamat si Empunya, dan mengembalikan dengan utuh. Padahal kamu sebenarnya sangat membutuhkan uang itu. Nah, itulah gaya hidup Kerbis! Itu bukan tindakan bodoh atau konyol, bro! Tapi itu mulia dan sangat istimewa!! Kira-kira seperti bunyi iklan parfum Axe:“ Itu begitu menggoda. Selanjutnya terserah anda!!”.
Gus Dur buta, memang iya, tapi beliau melampaui keterbatasan fisiknya mengabdikan hidupnya untuk bangsa, demokrasi, ummat NU, dan perdamaian dunia. Kerbis banget baliau. Beliau setara dengan Mahatma Ghandi, Bunda Theresa, Nelson Mandela, dan tokoh-tokoh dunia lainnya.
Presiden Indonesia yang Kerbis itu Cuma Gus Dur, sedang soekarno itu hanya seksi bagi kekuasaan Negara dan perempuan. Apalagi Soeharto, apalagi Habibie, apalagi Megawati, dan apalagi yang sekarang ini….. SBY..!!!
Kerbis itu seperti Mbah Surip! Sudah melanglang buana hidup diluar negeri, uangnya sudah ratusan Juta, tapi beliau masih tetap saja suka tidur dipinggiran jalan. Apalagi jalan kematiannya beliau ini, aduh itulah kematian yang ku idamkan, bro!. Kuuerrenn habis, bro!! Bukan seperti kematiaan orang yang mulutnya berbau busuk itu. Hidupnya sudah seperti bangkai berjalan, prosesi kematiannya hanya sekedar dikubur biar bau bangkainya gak menyembur keluar. Ditahlilin supaya mayatnya tidak gentanyangan jadi hantu!! I lep yu, full mbah Surip!! Huahahahaha… Huahahaha
Dan terkahir yang Kerbis poll itu seperti yang dilakukan oleh Rachel Corrie; gadis cantik, aktifis kemanusiaan asal amerika, masih berusia 23 tahun ketika tentara Zionis Israel melindasnya dengan buldoser buatan perusahaan Caterpillar hingga ia tewas. Peristiwa itu terjadi pada 16 Maret 2003-beberapa hari sebelum serangan AS ke Irak-di Rafah, ketika Corrie berusaha menghalang-halangi pasukan Zionis yang ingin menghancurkan sebuah rumah milik warga Palestina. “Rachel Corrie sebenarnya masih ingin berdansa, punya pacar, dan membuat komik. Tapi Corrie tak bisa diam dan bersenang-senang sementara di belahan dunia lain orang-orang menderita”.
Aduh banyak banget, bro! Kalau hanya mau ungkap siapa saja para pahlawan Kerbis itu. Bisa-bisa tulisanku ini hanya menjadi sinopsisnya orang-orang Kerbis.
Jadi Kerbis itu adalah tindakan yang melampaui keterbatasan-keterbatasan fisik-non fisikMU, untuk mengabdi pada nilai-nilai kemanusiaan. Kerbis adalah memberi tanpa mengharap. Tindakan-tindakan yang terpujimu, bukan tindakan haus pujian. Bukan berarti ketika tanganmu berada diatas itu sudah Kerbis. Biar memberi kalau kemudian pengemis itu kamu hardik! Biar memberi tapi kamu berharap balasannya lebih dari yang kamu beri. Itu semua namanya, ressseeek!
Kerbis itu tindakan orang-orang yang menetapkan dirinya sebagai penguasa pada kerajaan hatinya. Ia tak terpengaruh pujian maupun cacian. Singkatnya tindakan mulia yang total gitu loh!; mempertaruhkan nyawa, harga diri, harta benda, waktu, tenaga, pikiran, dengan catatan, tindakan kerbisnya tak mengharap apapun selain ia telah teramat bahagia dengan ke-kerbisannya itu sendiri.
Mengenai kekerbisanku masa lampau, tak akan pernah diketahui oleh siapapu kecuali tuhan, Nining, dan bekas gang Laskar Pelangiku. Kenapa? Karena Kerbisku tidak aku semburkan keruang publik. Lebih condong membisu dan tersisihkan oleh pengkultusan nilai-nilai kebendaan dan bau busuk mulut para kaum materialistik itu..!!.
Aku ingin menjeda catatan ini dengan memorial do`a yang pernah kupanjatkan sewaktu aku masih kenceng-kencengnya jadi orang Kerbis: “ Ya Allah, terima kasih tak terhinggaku, engkau telah tempatkan aku pada derajat kedudukan hidup yang teramat’ keren’. Tidak ada yang tahu itu. Hanya hamba dan engkau ya Allah!!. Aku teramat bahagia karenanya. Tanpamu, tanpa kehendakmu, tak mungkin hamba lakukan itu. Telah sering sikap keren hidupku telah engkau tetapkan. Duh gusti Allah!! Jagalah aku untuk selalu berada dalam garis hidup yang lurus dengan jalan hidup ‘keren’. Semua kekerenan yang kulakukan, karenamu ya Allah.!! Maka tetapkanlah aku selalu berada dijalan Mu. Jika yang ku anggap kekeranan hidup itu adalah ridhoMU, maka aku tak mengharap surgaMu ya Allah!!. Walaupun, aku takkan kuat menahan siksaan nerakaMU, namun, ya Allah!!, bila ibadah kerenku engkau berikan pahala- pahalaMu, maka, tempatkanlah hambamu ini kelak selalu berada didekat sisi kanan kanjeng Nabi Muhammad. Ya Allah!!. Mohon ampun bila pada saat ini telah terbersit jiwa-jiwa yang lancang melampaui kewajaran pengharapanku. Ya Allahuu rabbal`alamin…!”



Salam Santri Kenthir

Baca Tulisan Terkait



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More